Sabtu, 26 Mei 2012

Kampung Halaman



Tak banyak yang menghargai
Ketika berada di luar
Pun juga tak banyak yang mendengar
Ketika berbicara

Tapi, jauh disana
Ada sebentuk tanah yang menunggu kita
Tak besar
Tak juga lebar dan indah

Ada kata-kata yang menyenangkan
Ada sikap dan penghargaan
Ada tutur kata yang mengingatkan
Darimana kita berasal

Tanah itu, bukan tempat lahir
Bukan tempat berpijak
Bukan pula tempat singgah untuk beristirahat
Tapi, tempat yang selalu dituju ketika pulang

Namaku Tak Lagi Kau Sebut

Tahu hatimu
Tak mudah pergi begitu saja
Melupakan atau meninggalkan
Dan, kebanyakkan orang memang begitu
Apalagi yang ada meninggalkan kesan mendalam
tujuh puluh dua bulan bukan waktu yang singkat untuk menata rasa
Dan meyakinkan cinta
Jadi, mengerti saja bila tak cukup satu atau bulan untuk melupakan
Belajar mencinta yang kau beri
Mempertahankan rasa yang kau ajarkan
Jadi, sangat mengerti
Aku bukan dia
Hanya orang yang belajar mencinta
Dalam tujuh puluh dua bulan itu tak mudah menghapus bayangnya
Kau lihat dia dalam diriku
Bahkan sekedar nama saja, masih kau ingat dia
Saat itulah aku tersadar bahwa sebenarnya tak akan pernah ada namaku akan lagi kau sebut